Salah bagian vital dalam kesehatan sebuah rumah adalah jendela. Khusus untuk daerah beriklim tropis yang panas dan lembab seperti di Indonesia, jendela sebaiknya dilengkapi dengan ventilasi sebagai media perputaran udara dalam ruangan. Selain itu, jendela juga memerlukan penutup lain, baik untuk melindungi bagian dari jendela itu sendiri maupun untuk melindungi ruangan. Fungsi Pelindung Jendela sangat banyak, antara lain:
- menahan sinar matahari langsung
- sebagai keluar masuk atau perputaran udara dalam ruangan
- menahan debu supaya tidak masuk ruangan
- membuat teduh suasana
- menahan tempias air hujan
Meski demikian, hingga kini muncul istilah-istilah baru yang kadang kurang kita pahami sehingga pemakaiannya sering tumpang tindih (overlapped) satu dengan yang lainnya. Tiga di antara istilah-istilah tersebut akan kami bahas di sini.
1. Kisi-Kisi
Kisi-kisi pagar vertikal/bar (Foto: Dezeen.Com) |
Kisi-kisi adalah bilah susun vertikal (pada perkembangannya horisontal juga) berbahan kayu, besi, berupa aluminimum atau bahan lainnya yang dipasang berulang secara simetris dan berjarak sehingga terdapat celah-celah antara. Penekanan istilah kisi-kisi ini adalah celah terawangnya. Artinya, kita bisa melihat dari sisi depan maupun belakang dari celah terawa g tersebut. Mengacu pada pengertian ini, teralis jendela juga termasuk sebuah kisi-kisi. Dalam perkembangannya, fungsi kisi-kisi kini tidak hanya menjadi celah terawang, tetapi sebaliknya sebagai penutup atau penyamar kondisi di baliknya.
Selain itu, istilah kisi-kisi kini juga dinisbahkan pada ornamen dekoratif yang memiliki penampilan serupa. Misalnya, kisi-kisi pagar seperti gambar di atas atau kisi-kisi dinding bahkan seluruh ruangan seperti pada Niseko Look Out Cafe, Hokaido, Jepang sebagaimana gambar di bawah ini:
Full kisi-kisi, Niseko Look Out Cafe, Hokaido, Jepang (Foto: Dezeem.Com) |
2. Jalusi
Istilah ini berasal dari bahasa Italia geloso yang artinya sama dengan jealousy. Jalusi terbuat dari bilah susun horisontal (bisa berupa kayu, kaca, atau bahan lain) bertingkat ke bawah dengan kemiringan tertentu ke arah luar/depan. Susunan bilah tersebut berfungsi memungkinkan orang yang berada di dalam bisa memandang ke luar namun tidak sebaliknya. Penutup Jendela ini disebut jealousy karena dulu diasosiasikan dengan sebuah tempat pria menyeleksi para wanita yang berada di luar.
Jendela Jalusi |
Di Australia dan sekitarnya, jalusi lebih dikenal sebagai louver atau louvre. Bentuk louver ini di Indonesia disebut "jendela nako", tipe jendela yang nge-trend pada era 80-an yang namanya mengacu pada nama perusahaannya N. V. Appleton dan Co. (NACO) yang berasal dari Australia.
3. Blind
Di Indonesia dipadankan dengan kerai. Kerai atau blind ditujukan untuk penghalang pandangan atau sinar. Blind nampaknya sudah kaprah dipakai untuk semua jenis yang berhubungan dengan aksesoris jendela. Jalusi dan shade jendela pun seringkali disalahpahami dengan dikategorikan sebagai blind. Walaupun shade dengan blind memiliki fungsi serupa yaitu melindungi dari sinar matahari, keduanya berbeda.
|
|
Shade terbuat dari bahan tunggal utuh atau banyak bahan yang dianyam menjadi satu lembaran utuh yang digulung ke arah atas jendela dan ditarik ke bawah untuk membentangnya. Shades bersifat opaque (buram) dan didesain sesuai ukuran jendela. Blinds atau kerai terdiri dari bilah-bilah panjang berbahan tunggal, yang dirangkai secara vertikal maupun horizontal. Blind lebih tidak tembus cahaya daripada shade.
Demikian ulasan singkat mengenai ornamen jendela dan fungsinya. Mudah-mudahan memperjelas pemahaman tentang ketiga istilah di atas. Jika bermanfaat dan menambah pengetahuan Anda, silakan share dengan tombol Google+ atau Facebook di bawah ini. ?
0 Response to "Tiga Penutup Jendela dan Fungsinya"
Posting Komentar